Jumat, November 27

penerapan manajemen kebidanan



PENERAPAN MANAJEMEN KEBIDANAN TENTANG KURANG LENGKAPNYA PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA TEBING GERINTING KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR


Description: Description: Stikes Walpaper


Disusun Oleh :
FAJRIAH RIZKI NISA
NPM 1526040069
KELAS A2

DOSEN PENGAMPUH: VINA NOVITA, S.ST, M.Kes



PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
SEKOLAH  TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2015



 

I.                  IDENTIFIKASI MASALAH
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih mengancam dunia, termasuk Indonesiaa. Hal ini terbukti bahwa sampai 2014, Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan difteria, masih terjadi di Indonesia.meskipun kecendrungannya menurun, namun angka KLB keduanya masih tinggi, KLB campak terjadi 10.651 kasus dibanding 2013 sebanyak 18.488 kasus dan KLB difteri terjadi 394 kasus dibanding 2013 sebanyak 755 kasus. (Pusat Informasi Penyakit Infeksi, 2014).
Penyebab KLB difteri dan KLB campak ini karena masih banyak anak yang belum terpapar imunisasi, karena apabila cakupan imunisasi rendah, maka akan menyebabkan KLB. Cakupan imunisasi yang senantiasa tinggi diperlukan untuk mencegah individu terpapar penyakit yang berbahaya dan mencegah penularan di masyarakat, tetapi walaupun cakupan imunisasi campak lebih tinggi (>90%) tetapi masihn ada anak- anak yang terkena campak, karena sisa 10% dari anak yang belum mendapatkan imunisasi ditambah dengan 10% dari anak terimunisasi namun tidak kebal menyebabkan kekebalan masyarakat hanya mencapai 81%, sedangkan cakupan imunisasi di Indonesia atau Universal Child Immunisation (UCI) berdasarkan Riskesdas 2013 di tingkat desa sacara nasional mencapai 80,23% yang mencakup imunisasi hepatitis saat lahir sebesar 79,1%, imunisasi BCG sebesar 87,6%, Imunisasi polio-4 sebesar 77%, imunisasi DPT-HB-3 sebesar 87,6%, imunisasi campak sebesar 82,1%. Cakupan imunisasi yang tidak tinggi ini turut menyumbang pada tingginya AKB di Indonesia. AKB Indonesia termasuk tertinggi di ASEAN dengan perbandingan bahwa AKB Indonesia 4,6 kali lebih tinggi dibanding Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi dibanding Filipina ,dan 1,8 kali lebih tinggi dibanding Thailand. (Pusat Informasi Penyakit Infeksi, 2014).
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpapar pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi dasar yaitu pemberian imunisasi BCG satu kali, hepatitis B tiga kali, polio empat kali, serta campak satu kali, sebelum bayi berusia satu tahun.
Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit infeksi serius yang paling efektif biayanya. Imunisasi menjadi pelayanan perawatan kesehatan rutin, melalui manajemen kebidanan ini diharapkan penyebab kurang lengkapnya pemberian imunisasi dasar pada bayi dapat diketahui, sehingga bisa melakukan upaya untuk menanggulainya sehingga tidak menyumbangkan lagi Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia.
Desa Tebing Gerinting merupakan desa dengan struktur demografi yang tidak rata, dan jarak antara rumah kerumah sangatlah jauh, dan juga dari pendidikan mereka terutama para ibu yang masih sangat rendah, sehingga pengetahuan yang dimiliki ibu- ibu tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar sangat rendah, dan umur juga mempengaruhi karena sebagian besar ibu- ibu di desa Tebing Gerinting berusia sangat muda berkisar umur 14 tahun- 19 tahun, sehingga banyak ibu yang belum ada pengalaman tentang merawat bayi, dan belum bisa mengambil keputusan apa yang terbaik untuk kesehatan bayinya. salah satu nya memberikan imunisasi dasar pada bayi mereka secara lengkap.
 II.            ANALISIS
Faktor- faktor yang menyebabkan kurang lengkapnya pemberian imunisasi dasar pada bayi adalah:
1.      Umur
Umur merupakan suatu sifat karakteristik tentang orang yang sangat utama. Umur mempunyai hubungan dengan tingkat keterpaparan, Perbedaan pengalaman terhadap masalah kesehatan/ penyakit dan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh umur individu orang tersebut. Dalam masalah kurang lengkapnya pemberian imunisasi dasar pada bayi di desa Tebing Gerinting ini penyebab pertamanya adalah umur, karena banyak ibu yang umurnya dibawah 20 tahun, yang menyebabkan ibu- ibu tersebut belum bisa mengambil keputusan tentang kesehatan, khususnya pemberian imunisasi dasar pada bayi, padahal imunisasi pada bayi itu sangat penting untuk mencegah penyakit menular yang bisa membahayakan nyawa bayi.
2.      Pendidikan
Pendidikan seseorang merupakan salah satu proses perubahan tingkah laku Peran seorang ibu pada program imunisasi sangatlah penting. Karenanya, suatu pemahaman tentang program ini amat diperlukan untuk kalangan tersebut. Pendidikan ibu- ibu di desa Tebing Gerinting ini sangat rendah yaitu paling banyak lulusan SD, sehingga menyebabkan mereka tidak mengetahun pentingya imunisasi dasar pada bayi, serta tampak yang terjadi jika tidak memberikan imunisasi secara lengkap.
3.   Tempat/ Jarak
Jarak rumah ke pelayanan kesehatan atau ke posyandu sangat mempengaruhi karena di Tebing Gerinting sangat jarang sekali ibu- ibu yang membawa anaknya untuk imunisasi ke posyandu disebabkan jaraknya jauh dari rumah mereka, sehingga membuat para ibu tidak tertarik untuk datang ke posyandu yang diadakan oleh petugas kesehatan.

 III.            PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah di desa Tebing Gerinting:
Bagaimana langkah bidan dalam mengatasi masalah kurang lengkapnya pemberian imunisasi di desa Tebing Gerinting?

 IV.            PERENCANAAN
Rencana yang diberikan pada desa Tebing Gerinting ini adalah:
1.   Lakukan pendekatan dengan kepala desa Tebing Gerinting serta tokoh agama dan masyarakat setempat atau perangkat desa lainnya
2.   Lakukan kolaborasi dengan puskesmas Tebing Gerinting, dinas kesehatan dan camat Tebing Gerinting untuk dilakukan penyuluhan tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar pada bayi dan dampak yang terjadi jika pemberian imunisasi tidak dilakukan secara lengkap
3.   Bentuk kader- kader dari setiap RT
4.   Jika alasannya adalah jarak maka lakukan pemberian imunisasi door to door atau pintu ke pintu

    V.            TINDAKAN PELAKSANA
Tindakan pelaksana yang diberikan pada desa Tebing Gerinting adalah:
1.      Melakukan pendekatan dengan Kepala Desa Tebing Gerinting serta tokoh agama dan masyarakat setempat., karena tokoh- tokoh disni sangat mempunyai pengaruh besar untuk perubahan desa ini,karena biasanya warga masyarakat terutama ibu- ibu masih kental budaya yang dimilikinya sehingga mereka mempercayai apa yang dikatakan oleh perangkat desa Tebing Gerinting.
2.      Melakukan kolaborasi dengan dinas kesehatan dan camat di darah tersebut untuk dilakukan penyuluhan tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar pada bayi, dengan begitu ibu- ibu di desa Tebing Gerinting menjadi lebih paham akan pentingnya pemberian imunisasi dasar untuk bayi mereka dan mereka mengetahui dampak yang akan terjadi jika pemberian imunnisasi tersebut tidak diberikan secara lengkap.
3.      Membentuk kader- kader dari setiap RT, dengan begitu kader- kader inilah yang menggerakan ibu- ibu untuk datang ke posyandu untuk imunisasi bayi mereka
4.      Jika alasannya adalah jarak maka dilakukan pemberian imunisasi door to door setiap bulannya, sehingga tidak ada alasan lagi bagi ibu untuk tidak memberikan pemberian imunisasi pada bayi mereka secara rutin dan merata.

 VI.            EVALUASI
1.      Setelah dilakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat di daerah tersebut, maka yang sebelumnya posyandu jarang dilakukan, akhirnya setiap bulan dilakukan, sehingga banyak para ibu yang membawa anak mereka ke posyandu untuk dilakukan imunisasi.
2.      Setelah dilakukan kolaborasi, akhirnya dilakukan penyuluhan ke desa Tebing Gerinting, sehingga pengetahuan mereka tentang imunisasi dan dampak yang terjadi jika tidak memberikan imunisasi secara lengkap menjadi bertambah
3.      Setelah membentuk kader- kader dari setiap RT, ada banyak para ibu yang semangat untuk datang ke posyandu untuk dilakukan imunisasi.
4.      Pada alasan karena jarak, karena rumah mereka yang cukup jauh dan demografi yang tidak rata, maka telah dilakukan pemberian imunisasi dasar secara keliling atau door to door, dengan begitu semua bayi di desa Tebing Gerinting mendapatkan pemberian imunisasi secara lengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar