BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Komunitas
internasional dihadapkan pada gelombang konflik-konflik baru. Secara
bersama-sama konflik-konflik baru ini tidak lebih kecil dibandingkan dengan
kejadian-kejadian penting lainnya dalam sejarah : sebuah masa dimana para
sejarah masa depan dapat mendriskripsikannyasebagi masa-masa ketika kemanusiaan
menangkap atu gagal untuk menangkap peluang unrtuk menggantikan mekanisme yang
sudah usang guna menyelesaikan konflik manusia (Michael Renner)
Pelayanan
kesehatan di masyarakat dilakukan melalui kegiatan pengawasan, pengendalian,
dan penilaian yang meliputi pencatatan, pelaporan, monitoring, dan
evaluasi.Pencatatan dan pelaporan adalah indicator keberhasilan suatu kegiatan.Tanpa
adanya pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan
tidak akan terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah
sebuah data dan informasi yang berharga serta bernilai bila menggunakan metode
yang tepat dan benar.Seperti sebuah ungkapan “catat apa yang dikerjakan dan
kerjakan apa yang dicatat”.jadi data dan informasi ini merupakan sebuah unsur
terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara
tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut.
Pelayanan
kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang
diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud
untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga
berkualitas, bahagia dan sejahtera.
Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan “untuk mewujudkan keluarga yang
sehat sejahtera sehingga tercipta derajat kesehatan yang optimal”.Halini sesuai
dengan visi Indonesia Sehat 2010.Kesehatan keluarga merupakan salah satu
kegiatan dari upaya kesehatan dimasyarakat yang ditujukan kepada keluarga.
Penyelenggaraan kesehatan keluarga bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil,
sehat,bahagia dan sejahtera. Didalam kesehatan keluarga, kesehatan ibu mencakup
kesehatan masa pra kehamilan, kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa
diluar kehamilan (masa interval).
Kesehatan untuk semua menurut WHO adalah semua orang memperoleh derajat
kesehatan tertinggi yang memungkinkan dan secara minimum semua orang memperoleh
derajat kesehatan sehingga mereka mampu bekerja produktif dan berpartisipasi
secara aktif dalam kehidupan social dimasyarakat dimana mereka tinggal.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1. bagaimana memahami pengkajian asuhan
kebidanan komunitas ?
2. apa pengertian pengolahan data
asuhan kebidanan komunitas ?
3. bagaimana memahami analisis data asuhan
kebidanan komunitas?
4. bagaimana memahami rumusan masalah
asuhan kebidanan komunitas ?
5. bagaimana memahami prioritas masalah
asuhan kebidanan komunitas ?
6. bagaimana memahami diagnosa
kebidanan asuhan kebidan komunitas ?
7. bagaimana memahami perencanaan
asuhan kebidanan komunitas ?
3.1 TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan
masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk
mengetahui konsep dasar asuhan kebidanan komunitas.
2. Untuk
memahami pengkajian asuhan kebidanan komunitas.
3. Untuk
mengetahui pengertian pengolahan data konsep asuhan kebidanan komunitas
4. Untuk
memahami analisis data konsep asuhan kebidanan
6. Untuk
memahami prioritas masalah konsep asuhan kebidanan komunitas
7. Untuk
memahami diagnosa kebidanan
8. Untuk
memahami perencanaan
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep merupakan kerangka ide yang
mengandung suatu pengertian tertentu. Kebidanan berasal dari kata “bidan“. Menurut kesepakatan antara ICM; IFGO dan WHO
tahun 1993, mengatakan bahwa bidan (midwife) adalah “seorang yang telah mengikuti pendidikan
kebidanan yang diakui oleh Pemerintah setempat, telah menyelesaikan
pendidikan tersebut dan lulus serta terdaftar atau mendapat izin melakukan
praktek kebidanan” (Syahlan, 1996 : 11).
Bidan di Indonesia (IBI) adalah “ seorang wanita yang mendapat
pendidikan kebidanan formal dan lulus serta terdaftar di badan resmi
pemerintah dan mendapat izin serta kewenangan melakukan kegiatan praktek mandiri”
(50 Tahun IBI). Bidan lahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan
menolong ibu-ibu melahirkan, tugas yang diembankan sangat mulia dan juga selalu
setia mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan sampai sang ibu dapat
merawat bayinya dengan baik. Bidan diakui sebagai profesional yang bertanggungjawab yang
bekerja sebagai mitra prempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan,
asuhan dan nasihat selama kehamilan, periode persalinan dan post partum, melakukan pertolongan persalinan di bawahtanggungjwabnya sendiri dan memberikan asuhan pada
bayi baru lahir dan bayi.
Kebidanan (Midwifery) mencakup pengetahuan yang dimiliki dan
kegiatan pelayanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. (Syahlan, 1996 : 12). Komunitas berasal dari bahasa Latin yaitu “Communitas” yang berarti
kesamaan, dan juga “communis” yang berarti sama, publik ataupun banyak. Dapat
diterjemahkan sebagai kelompok orang yang berada di suatu lokasi/ daerah/ area
tertentu (Meilani, Niken dkk, 2009 : 1). Menurut Saunders (1991) komunitas adalah tempat atau kumpulan orang atau sistem sosial.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan
definisi KebidananKomunitas sebagai segala aktifitas yang dilakukan oleh bidan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan kesehatan.
Pengertian kebidanankomunitas yang lain menyebutkan upaya yang dilakukan Bidan untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan Ibu dan Anak
balita di dalam keluarga dan masyarakat. Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan
penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai
mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan (Spradly, 1985; Logan dan Dawkin, 1987 dalam Syafrudin
dan Hamidah, 2009 : 1)
Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas didasarkan pada empat konsep utama dalam pelayanan kebidanan yaitu : manusia, masyarakat/ lingkungan, kesehatan dan
pelayanan kebidanan yang mengacu pada konsep paradigma kebidanan dan paradigma sehat sehingga diharapkan tercapainya
taraf kesejahteraan hidup masyarakat (Meilani, Niken dkk, 2009 : 8).
Dalam hal ini ada beberapa macam untuk
mengidentifikasi konsep dasar asuhan kebidanan komunitas, diantaranya:
2.1 Pengkajian
Pengkajian adalah
merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap
masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi
oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut
permasalahan pada fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual
dapat ditentukan.
Jenis data secara
umum dapat diperoleh dari data subyektif dan objektif.Data subyektif adalah
data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu,
keluarga, kelompok dan komunitas yang diungkapkan secara langsung melalui lisan
sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan,
pengamatan dan pengukuran.
Sumber data terdiri
dari data primer dan data sekunder.Data primer adalah data yang dikumpulkan
oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan
komunitas. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat
dipercaya, misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical
record (Wahit, 2005).
Cara pengumpulan data
terdiri dari tiga cara yaitu dengan wawancara atau anamnase, pengamatan dan
pemeriksaan fisik.
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data
dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada
masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk
mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social
ekonomi dan spiritual serta factor lingkungan yang mempengaruhinya.Oleh karena
itu data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk pemecahan
masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
1) Data inti
·
Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui
wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan studi dokumentasi
sejarah komunitas tersebut.Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi daerah
binaan (yang dijadikan praktek keperawatan komunitas), luas wilayah, iklim,
type komunitas (masyarakat rusal atau urban), keadaan demografi, struktur
politik, distribusi kekuatan komunitas dan pola perubahan komunitas.
·
Data demografi
Kajilah jumlah komunitas
berdasarkan : usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras atau suku, bahasa,
tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agam dan komposisi keluarga.
·
Vital statistic
Jabarkan atau uraikan
data tentang : angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian, angka
pertambahan anggota, angka kelahiran.
·
Status kesehatan komunitas
Status kesehatan
komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistic antara lain :
dari angka mortalitas, morbiditas, IMR. MMR, cakupan imunisasi. Selanjutnya
status kesehatan komunitas kelompokkan berdasarkan kelompok umur : bayi,
balita, usia sekolah, remaja dan lansia. Pada kelompok khusus di masyarakat :
ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit kronis, penyakit menular. Adapun
pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagaimana dibawahini :
Ø Keluhan yang dirasakan saat ini oleh
komunitas
Ø Tanda-tanda vital : tekanan darah,
nadi, respirasi, suhu tubuh
Ø Kejadian penyakit (dalam 1 tahun
terakhir) :ISPA, Penyakit asthma, TBC paru, Penyakit kulit dan lain- lain.
Ø Riwayat penyakit keluarga
Ø Pola pemenuhan sehari-hari :Pola
pemenuhan nutrisi, Pola pemenuhan cairan dan elektrolit, Pola istirahat dan
tidur, Pola eliminasi, Pola aktivitas gerak, Pola pemenuhan kebersihan diri
Ø Status psikososial :Komunikasi
dengan sumber-sumber kesehatan, Hubungan dengan orang lain, Peran di masyarakat, Kesedihan yang dirasakan, Stabilitas
emosi, Penelantaran anak atau lansia, Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam
hal ini perilaku tindakan kekerasan
Ø Status pertumbuhan dan perkembangan
Ø Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
Ø Pola pencegahan terhadap penyakit
dan perawatan kesehatan
Ø Pola perilaku tidak sehat seperti :
kebiasaan merokok, minum kopi yang berlebihan, mengkonsumsi alcohol, penggunaan
obat tanpa resep, penyalahgunaan obat terlarang, pola konsumsi tinggi garam,
lemak dan purin.
2) Data lingkungan fisik
Pemukiman
a. Luas bangunan
b. Bentuk bangunan
c. Jenis bangunan
d. Atap rumah
e. Dinding
f. Lantai
g. Ventilasi
h. Pencahayaan
i.
Penerangan
j.
Kebersihan
k. Pengaturan ruangan dan perabot
l.
Kelengkapan alat rumah tangga
Sanitasi
a. Penyediaan air bersih (MCK)
b. Penyediaan air minum
c. Pengelolaan jamban : bagaimana
jenisnya, berapa jumlahnya dan bagaimana jarak dengan sumber air
d. Sarana pembuangan air limbah (SPAL)
e. Pengelolaan sampah : apakah ada sarana
pembuangan sampah, bagaimana cara pengolahannya : dibakar, ditimbun, atau cara
lainnya, sebutkan.
f. Polusi udara, air, tanah atau
suara/kebisingan
g. Sumber polusi : pabrik, rumah
tangga, industri lainnya, sebutkan.
Fasilitas
a. Peternakan, pertanian, perikanan dan
lain-lain
b. Pekarangan
c. Sarana olahraga
d. Taman, lapangan
e. Ruang pertemuan
f. Sarana hiburan
Batas-batas wilayah
Sebelah
utara, barat, timur, dan selatan
3) Pelayanan kesehatan dan social
a) Pelayanan kesehatan
1. Lokasi sarana kesehatan
2. Sumber daya yang dimiliki (tenaga
kesehatan dan kader)
3. Jumlah kunjungan
4. System rujukan
b) Fasilitas social (pasar, took
,swayalan)
1. Lokasi
2. Kepemilikan
3. Kecukupan
4) Ekonomi
a) Jenis Pekerjaan
b) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c) Jumlah pengeluaran rata-rata tiap
bulan
d) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu
rumah tangga dan lansia
5) Keamanan dan transportasi
a) Keamanan
1. Sistem keamanan lingkungan
2. Penanggulangan kebakaran
3. Penanggulangan bencana
4. Penanggulangan polusi, udara, air
dan tanah
b) Transportasi
1. Kondisi jalan
2. Jenis transportasi yang dimiliki
3. Sarana transportasi yang ada
6) Politik dan pemerintahan
a) Sistem pengorganisasian
b) Struktur organisasi
c) Kelompok organisasi dalam komunitas
d)
Peran serta kelompok organisasi
dalam kesehatan
7) Sistem komunikasi
a) Sarana umum komunikasi
b) Jenis alat komunikasi yang digunakan
dalam komunitas
c)
Cara penyebaran informasi
8) Pendidikan
a) Tingkat pendidikan komunitas
b) Fasilitas pendidikan yang tersedia
(formal atau non formal): Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas, Sumber daya manusia, tenaga yang
tersedia
c) Jenis bahasa yang digunakan
9) Rekreasi
a) Kebiasaan rekreasi
b) Fasilitas tempat rekreasi
2.2
Pengolahan Data
Di
dalam pengolahan data baik secara manual maupun dengan komputerisasi terdiri
dari tiga tahapan dasar yaitu input, proses, output. Tetapi secara ilmiah pengolahan data dapat dibagi
menjadi:
a.
Editting
Sebelum data diolah, data tersebut perlu
diedit lebih dahulu. Dengan perkataan lain, data atau keterangan yang telah
dikumpulkan dalam buku catatan (record book), daftar pertanyaan ataupun pada
interview guide (pedoman wawancara) perlu dibaca sekali lagi dan diperbaiki,
jika di sana sini masih terdapat hal-hal yang salah atau yang masih meragukan.
Kerja memperbaiki kualitas data serta menghilangkan keragu-raguan data
dinamakan
mengedit data.
b. Pengkodean (Coding)
Pengkodean (coding)
Memberi tanda terhadap jawaban responden di dalam kuesioner yang telah
disediakan dalam kotak pengisian jawaban dan dari jawaban tersebut dibuat tanda
atau kode.Misal Kode
1 apabila jawaban benar dan 0 apabila salah. Pemberian kode tersebut
dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengolahannya.
c. Tabulasi (tabulating)
Tabulasi (Tabulating) Adalah kegiatan untuk mengolah data yang diperoleh
dalam tabel yang telah disediakan. Proses tabulasi meliputi mempersiapkan tabel
dengan kolom dan garisnya disusun sesuai dengan kebutuhan, menghitung banyaknya
distribusi frekuensi untuk tiap kategori jawaban.Penyusunan distribusi
frekuensi dengan tujuan agar data yang ada dapat tersusun rapi, mudah dibaca
dan dianalisa.
2.3
Analisa data
Analisa data adalah
kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan
kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau
masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah
keperawatan.
Tujuan analisa data adalah :
a. Menetapkan kebutuhan komunity
b. Menetapkan kekuatan
c. Mengidentifikasi pola respon
komunity
d. Mengidentifikasi pola kecenderungan
penggunaan pelayanan kesehatan
2.4
Perumusan atau penentuan masalah
kesehatan
Berdasarkan analisa
data dapat diketahui masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus
dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi.Namun demikian masalah
yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus.Oleh karena itu
perlu diprioritaskan masalah.
2.5
Prioritas masalah
Dalam menentukan
prioritas masalah kesehatan masyarakat perlu mempertimbangkan berbagai faktor
sebagai kriteria, diantaranya adalah :
a. Perhatian masyarakat
b. Prevalensi kejadian
c. Berat ringannya masalah
d. Kemungkinan masalah untuk diatasi
e. Tersedianya sumber daya masyarakat
f. Aspek politis
g. Prioritas masalah juga dapat
ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H. Maslow yaitu :
h. Keadaan yang mengancam kehidupan
i.
Keadaan yang mengancam kesehatan
j.
Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
2.6
Diagnosa kebidanan
Diagnosa kebidanan
adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang aktual maupun
potensial.Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian
sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian
(American Nurses of Association (ANA).
Diagnosa kebidanan mengandung komponen
utama yaitu :
a. Problem (Masalah)
b. Etiologi
(Penyebab)
c. Sign or Symptom (Tanda atau Gejala)
Sedangkan diagnosa kebidanan menurut
Mueke, 1984 terdiri dari :
a. Masalah,Sehat,Sakit
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan
(Epidemiologi triagle)
2.7
Perencanaan
Perencanaan kebidanan adalah rencana
tindakan kebidanan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan
diagnosa kebidanan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan
pasien. Rencana kebidanan harus mencakup : Perumusan tujuan, Rencana tindakan
kebidanan yang akan dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai pencapaian
tujuan.
a) Perumusan tujuan
Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi
kriteria sebagai berikut :
Ø Berfokus pada masyarakat
Ø Jelas dan singkat
Ø Dapat diukur dan diobservasi
Ø Realistik
Ø Ada target waktu
Ø Melibatkan peran serta masyarakat
Formulasi kriteria tujuan : T = S + P + K.1 + K.2
S: Subjek K.1 : Kondisi
P: Predikat K.2 : Kriteria
Selain itu dalam perumusan tujuan :
Ø Dibuat berdasarkan goal : sasaran
dibagi hasil akhir yang diharapkan
Ø Perilaku yang diharapkan berubah
Ø Specific
Ø Measurable atau dapat diukur
Ø Attainable atau dapat dicapai
Ø Relevant/realistic atau sesuai
Ø Time-Bound atau waktu tertentu
Ø Sustainable atau berkelanjutan
b) Rencana tindakan yang akan
dilaksanakan
Langkah-langkah dalam perencanaan kesehatan
melalui kegiatan :
Ø Identifikasi alternatif tindakan kebidanan
Ø Tetapkan teknik dan prosedur yang
akan digunakan
Ø Melibatkan peran serta masyarakat
dalam menyusun perncanaan melalui kegiatan : musyawarah masyarakat desa atau
lokakarya mini
Ø Pertimbangkan sumber daya masyarakat
dan fasilitas yang tersedia
Ø Tindakan yang akan dilaksanakan
harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat dirasakan masyarakat
Ø Mengarah pada tujuan yang akan
dicapai
Ø Tindakan harus bersifat realistic
Ø Disusun secara berurutan
c) Kriteria hasil untuk menilai
pencapaian tujuan
Penentuan kriteria dalam perencanaan kebidanan
komunitas adalah sebagai berikut
Ø Menggunakan kata kerja yang tepat
Ø Dapat dimodifikasi
Ø Bersifat spesifik :
a. Siapa yang melakukan ?
b. Apa yang dilakukan ?
c. Dimana dilakukan ?
d. Kapan dilakukan ?
e. Bagaimana melakukan ?
f. Frekuensi melakukan ?
2.8 Pelaksanaan
Pelaksanaan atau implementasi adalah melaksanakan rencan
asuhan kebidanan secara komprehensif. Efektif, efisien dan aman berdasarkan
evidence based kepada klien/pasien dalam bentuk upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Dilaknsakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
Ø Kriteria:
a) Memperhatikan
keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial – spiritual – kultural
b) Setiap tindakan
asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien atau keluarganya
c) Melaksanakan tindakan
asuhan berdasarkan evidence based
d) Melibatkan
klien dalam setiap tindakan
e) Menjaga privacy
klien
f) Melaksanakan
prinsip pencegahan infeksi
g) Mengikuti
perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
h) Menggunakan sumberdaya, sarana dan fasilitas
yang ada dan sesuai
i)
Melakukan tindakan sesuai standar
j)
Mencatat semua tindakan yang telah
dilakukan
2.9
Penilaian/ Evaluasi
Penilaian/ evaluasi
dilakukan secara sistimatis dan berkesinambungan untuk melihat kefektifan dari
asuhan yang sudah diberikan sesuai dengan perubahan perkembangan kondisi klien.
Ø Kriteria
evaluasi:
a) Penilaian
dilakukan segera setelh selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi klien
b) Hasil evaluasi
segera dicatat dan didokumentasikan pada klien
c) Evaluasi
dilakukan sesuai dengan standar
d) Hasil evaluasi
ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebidanan kesehatan
masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu kebidanan, yang merupakan
gabungan ilmu kebidanan, ilmu kesehatan masyarakat dan social (WHO, 1959).
Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu kebidanan kesehatan masyarakat
yaitu : Ilmu Kebidanan, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Sosial (Peran Serta
Masyarakat).
Proses kebidanan
adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencanakan dan
melaksanakan pelayanan kebidanan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan
memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. Tindakan kebidanan tersebut
dilaksanakan secara berurutan, terus menerus, saling berkaitan dan dinamis.
Selanjutnya menetapkan langkah proses kebidanan sebagai proses pengumpulan
data, pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan (Wolf, Weitzel dan Fuerst, 1979).
Jadi proses kebidanan komunitas adalah metode asuhan kebidanan yang bersifat
ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau masyarakat
yang langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan data,
analisis data dan penentuan masalah, (2) diagnosis kebidanan, perencanaan
tindakan kebidanan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit,
2005).
Proses Evaluasi
adalah langkah akhir dari proses kebidanan. Tugas selama tahap ini termasuk
pencatatan kebidanan evaluasi dan revisi rencana tindakan kebidanan dan
intervensi jika perlu.
Pernyataan evaluasi
memberikan informasi yang penting tentang pengaruh intervensi yang direncanakan
pada keadaan kesehatan klien. Suatu pernyataan evaluasi terdiri dari dua
komponen yaitu :Pencatatan data mengenai status klien saat itu.
Pernyataan kesimpulan
mengindikasikan penilaian bidan sehubungan dengan pengaruh intervensi terhadap
status kesehatan klien.
3.2
Saran
a. bidan kesehatan komunitas kiranya
dapat bekerja sama dengan komunitas dan populasi untuk memperbaiki kembali
kesehatan.
b. bidan kesehatan komunitas kiranya
dapat memperhatikan standar evaluasi atau penilaian dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas.
c. bidan kesehatan komunitas kiranya
dapat terlibat dalam koordinasi dan organisasi dalam merespons isu-isu yang
berhubungan dengan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Elizabeth
T, dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik,
edisi 3. Jakarta : EGC
Mubarak, WahitIqbal,
dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori.Jakarta :SagungSeto
Dermawan, Deden.
2012. Buku AjarKeperawatan Komunitas. Yogyakarta :Gosyen Publishing
Gunawijaya, J. 2010.
Kuliah Umum tentang Budaya dan Perspektif Transkultural dalam Keperawatan Mata
Ajar KDK II 2010, semester genap: FK UI
Leininger, M dan
McFarland.M.R. 2002. Transkultural Nursing : Concepts,Theories, Research and
Practice, edisi 3.USA : Mc.Graw Hill Companies
Tidak ada komentar:
Posting Komentar